“Studi kami memberikan bukti lebih
rinci tentang tingkat dan jenis efek samping yang berhubungan dengan
sunat laki-laki. Ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang telah
menemukan bahwa tingkat efek samping usai sunat pada anak-anak yang
lebih tua dan orang dewasa jauh lebih tinggi dibanding pada bayi,” kata
Dr Charbel El Bcheraou, penulis dan profesor di Global Health at the
Institute for Health metrics and Evaluation, the University of
Washington
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), efek samping yang dimaksudkan termasuk rasa sakit, pendarahan
yang berlebihan, pemotongan kulit yang berlebihan, kerusakan pada penis,
sulit pipis, jaringan parut atau cacat, pembengkakan berlebihan, dan
infeksi.
WHO mendorong dilakukan sunat dalam rangka mengurangi tingkat HIV,
yang dapat menurunkan risiko infeksi hingga 60 persen. Jadi pada intinya
sunat ketika masih bayi atau baru lahir sangat di sarankan hal ini dapat mencegah resiko yang tidak diinginkan.
Berikut kelebihan sunat/khitan ketika bayi :
- Proses pembiusan lebih sederhana yaitu pembiusan lokal
- Prosedur lebih sederhana
- Penyembuhan lebih cepat
- Trauma psikologis minimal
Jadi jangan tunda sunat lagi karena
Peneliti menemukan bahwa semakin lama ditunda, semakin tinggi juga
risiko komplikasi yang akan dihadapi anak akibat disunat. Jika anak
disunat pada usia 1 sampai 9 tahun, risiko terjadinya komplikasi
meningkat hingga 20 persen. Namun jika sunat dilakukan pada usia 10
tahun ke atas, risiko terjadinya komplikasi adalah 10 kali lipat
dibandingkan dengan saat bayi.
Layanan Pemesanan
Telp / WA : 087853019844
No comments:
Post a Comment