Thursday, May 9, 2019

Khitan , Sunat pada Bayi

Liburan sekolah biasanya dipilih orangtua untuk menyunatkan anaknya. Memang, sunat sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Karena, semakin tua usia anak maka risiko komplikasi meningkat. Inilah yang menjadi alasan kenapa dokter mendorong orangtua menyunatkan anak laki-laki ketika lahir.


 
“Studi kami memberikan bukti lebih rinci tentang tingkat dan jenis efek samping yang berhubungan dengan sunat laki-laki. Ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang telah menemukan bahwa tingkat efek samping usai sunat pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa jauh lebih tinggi dibanding pada bayi,” kata Dr Charbel El Bcheraou, penulis dan profesor di Global Health at the Institute for Health metrics and Evaluation, the University of Washington

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), efek samping yang dimaksudkan termasuk rasa sakit, pendarahan yang berlebihan, pemotongan kulit yang berlebihan, kerusakan pada penis, sulit pipis, jaringan parut atau cacat, pembengkakan berlebihan, dan infeksi.
WHO mendorong dilakukan sunat dalam rangka mengurangi tingkat HIV, yang dapat menurunkan risiko infeksi hingga 60 persen. Jadi pada intinya sunat ketika masih bayi atau baru lahir sangat di sarankan hal ini dapat mencegah resiko yang tidak diinginkan.

Berikut kelebihan sunat/khitan ketika bayi :
  1. Proses pembiusan lebih sederhana yaitu pembiusan lokal
  2. Prosedur lebih sederhana
  3. Penyembuhan lebih cepat
  4. Trauma psikologis minimal
Jadi jangan tunda sunat lagi karena Peneliti menemukan bahwa semakin lama ditunda, semakin tinggi juga risiko komplikasi yang akan dihadapi anak akibat disunat. Jika anak disunat pada usia 1 sampai 9 tahun, risiko terjadinya komplikasi meningkat hingga 20 persen. Namun jika sunat dilakukan pada usia 10 tahun ke atas, risiko terjadinya komplikasi adalah 10 kali lipat dibandingkan dengan saat bayi.

Layanan Pemesanan

Telp / WA : 087853019844

No comments:

Post a Comment